Friday, June 15, 2012

Pemburu Kepala Manusia yang diburu



Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku
ialah dari TUHAN, yang menciptakan langit dan bumi. Mazmur 121 1, 2.


Berikut ini adalah cerita tentang Faole dan cara 
TUHAN menolongnya. 


Pada saat Faole dibabtis, ada sebuah panggilan untuk membuka ladang misi baru di desa Maibikee, dua hari perjalanan jauhnya dari Port Moresby, sebuah desa di wilayah pantai. Siapakah yang diutus ke sana? 


Ya, Faole, istrinya, dan anaknya yang masih kecil! Faole
membangun desa baru, gereja baru, sekolah baru, dan penduduk desa itu sangat mencintai keluarga Faole serta
gaya hidup yang mereka ajarkan. Di balik gunung tempat Faole tinggal, ada sebuah desa yang tidak mengenal
TUHAN. 



Kepala desa tersebut sangat marah ketika mengetahui perubahan yang terjadi di desa Maibikee. Penduduk
desa ini tidak mau adat istiadat nenek moyang mereka yang tidak mengenal TUHAN itu diubah. 



Suatu hari, kepala desa tersebut tiba-tiba meninggal. Dukun di desa itu mempersalahkan Faole, dan memutuskan untuk menghukum mati Faole dan keluarganya. 


50 prajurit desa itu bersiap untuk menyerang desa Maibikee. Mereka mengasah tombak, mengoles racun pada Ujung anak panah, mengecat tubuh mereka, dan bersiap untuk menyerang ketika malam tiba. 


Kabar rencana penyerangan ini sampai di desa Maibikee. Penduduk desa Maibikee segera melarikan diri ke dalam hutan dan memohon kepada keluarga Faole untuk ikut bersembunyi bersama mereka. Faole tahu akan bahaya itu, tapi ia tidak mau melarikan diri. 


la mengambil Alkitabnya dan membaca, Malaikat-malaikat Tuhan berkemah mengelilingi orang yang takut akan Dia dan membebaskan mereka". Lalu ia berkata kepada istri dan anaknya, "Jangan takut. Pergilah tidur. Allah akan menolong kita". 


Malam itu mereka tidur dengan tenang. Tak ada yang terjadi pada malam itu, demikian juga pada malam-malam berikutnya. Kabar tentang ancaman terhadap desa Maibikee sampai ke telinga misionaris di Port Moresby dan ia datang ke Maibikee untuk mengetahui keadaan terakhir.


Misionaris ini melihat bahwa penduduk desa Maibikee baik-baik saja. Lalu misionaris ini pergi ke desa di seberang gunung itu dan menjumpai bahwa para pria di desa itu dalam keadaan murung dan marah. 


Sementara para wanitanya menertawai para pria itu. Kepala desa yang baru menjelaskan, "Anda tahu mengapa saya tidak jadi menyerang desa Maibikee. Bagaimana saya bisa membunuh Faole jika anda dan banyak prang lainnya yang berpakaian putih mengelilingi rumah Faole sepanjang malam". 


ltulah rahasianya, Allah Faole telah mengirimkan pertolongan ketika Faole sangat membutuhkannya. 


Ketika engkau membutuhkan pertolongan, layangkanlah pandanganmu kepada Allah. Allah telah berjanji mengirimkan pertolongan kepadamu pada saat engkau membutuhkannya.

0 comments:

Post a Comment