Tuesday, June 5, 2012

Janganlah takut, berdirilah tetapi dan lihatlah keselamatan dari TUHAN!

"Janganlah takut, berdirilah tetapi dan lihatlah keselamatan dari TUHAN. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa,.. Katakanlah kepada orang Israel supaya mereka berangkat." Keluaran 14:13-15.

Saya tidak pernah bisa melupakan bagaimana TUHAN menyanggupkan kami berlima misionaris menyeberangi Sungai Irawadi dengan dua mobil bermotor pada waktu kami melarikan diri dari peperangan di Burma. Tak ada lagi perahu boat yang menyeberang dan nampaknya tidak mungkin sampai di seberang sungai yang lebar.

Pada akhirnya, kami menyewa 2 buah perahu boat dan mengikatnya jadi satu, tetapi kami tidak menemukan papan yang besar dan panjang untuk diletakkan menyilang di atas perahu-perahu boat itu untuk menempatkan mobil-mobil kami. Ada sebuah tempat penggergajian di kota Myingyan, 3 mil dari tempat kami. Tapi tempat itu tutup. Pemilik dan para pekerjanya melarikan diri ke desa, dan tak seorangpun yang tahu dimana mereka. Kami tak dapat melakukan apa-apa. 

Eric B. Hare

Kami mendengar tukang-tukang perahu boat itu menertawai kesulitan kami. "Mereka akan meninggalkan mobil mereka dan menyeberang sungai dengan kano!" kata satu orang. "Saya akan mendapatkan sebuah roda!" "Saya akan mendapat sebuah koper kata yang lain. Sakit dan lelah, saya menghadap Tuhan dengan berdoa: "0 Tuhan, tidaklah sulit membawa hanya kami berlima untuk menyeberang sungai seperti Engkau membawa orang-orang Israel menyeberang Laut Merah." Tapi tidak ada jawaban.

Saya berdoa lagi dan lagi tengah malam tiba, tetapi tidak ada jawaban, jam satu, jam dua, jam tiga, jam empat, dan lalu jawaban itu datang: sebuah suara kecil yang sepertinya dibisikkan di hati saya, "Pergilah ke tempat pergergajian di kota. Pergilah sekarang!" Saya membangunkan tukang perahu dan berkata, "Allahku baru saja menyuruhku untuk pergi ke tempat penggergajian." "Baiklah," dia berkata. "aku akan pergi denganmu."

Kami naik mobil wagon pengangkut sapi dan pergi ke kota, dan kami menemukan gerbang tempat pengergajian terbuka! Anak laki-laki dari pemilik penggergajian itu datang untuk mengambil beberapa surat penting dan baru saja membuka gerbang saat kami tiba. Dia menjual pada kami 4 papan yang besar panjang, dan kami meletakkan papan-papan itu di atas gerobak dan mengendarai mobil keluar gerbang.

Anak pemilik tempat penggergajian keluar setelah kami, menutup gerbang, dan kembali ke tempat persembunyian ayahnya. Tukang perahu tua itu dan saya berjalan dalam keheningan sejenak di balik papan yang Tuhan sediakan bagi kami, lalu dia menyentuh tangan saya dan berkata," "Allahmu sungguh-sungguh berbicara padamu. benarkan?"

Allah sungguh-sungguh berbicara pada saya malam itu, tetapi bagaimana jika saya tidak patuh?

0 comments:

Post a Comment