Wednesday, December 19, 2012

Asal Ada Makanan dan Pakaian, Cukuplah!


 1 Timotius 6:6-8 
"Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah."




Pada suatu saat setiap kita akan dicobai untuk mengorbankan kepercayaan kita untuk lebih banyak uang. Paulus sudah mengatakan, "Cinta uang adalah akar segala kejahatan," dan setan tahu pasti bagaimana menggoda kita supaya kita tidak puas dengan gaji kita, dan membuat kita berpikir bagaimana kita bisa berpengahasilan lebih banyak jika kita kerja diluar jika tidak harus mempertahankan Sabat dan jika kita tidak bekerja untuk Tuhan. 


Beberapa waktu yang lampau, seorang misionaris kita menyewa seorang tukang masak untuk memasak buat keluarganya. Tukang masak itu kemudian menyewa seorang bocah laki-laki untuk mengangkat air, mengupas kentang, dan untuk menyalakan api. Dia disebut asisten tukang masak, dan dia sangat setia dan sopan sampai-sampai sang missionari suka padanya dan menyekolahkan dia di sekolah mission kita. 

Tahun-tahun berlalu dan dia menjadi seorang Kristen dan dibaptis. Kemudian pada suatu musim panas di SMA dia bekerja menjual buku dan mencoba mendapatkan bea siswa. 

Tuhan memberkati dia dan memberikan kesuksesan padanya. Pada suatu hari yang panas dia singgah di rumah seorang missionari dari denominasi lain dan mencoba menjual buku. Misionari itu tertarik dengan kesopanannya dan kelakuannya dan mengundang dia masuk.

Setelah berbicara sebentar dan tahu siapa dia, misionari itu berkata, "Lihat anak muda, saya membutuhkan seorang muda seperti kamu untuk memelihara sekolahku dan gereja-gereja ku di desa. Petugasku di situ baru saja meninggal." Kemudian ditawarkan gaji yang cukup besar dan katanya,"Kamu boleh berkhotbah tentang apa saja kecuali tentang hari Sabat dan tentang kedatangan Kristus yang kedua kali." Orang muda itu berpikir sejenak. Missionari itu melihat anak muda itu berpikir dan dengan cepat berkata, "Jangan jawab sekarang. Tinggallah disini malam ini. Pikirkan tawaran itu, dan bed saya jawaban besok pagi." 

Orang muda itu tinggal. Dia makan malam dan menikmati malam yang indah disitu. Besok paginya orang muda itu bangun dan mengetuk pintu kamar sang missionari. "Selamat tinggal, tuan," katanya. "Maksudmu kamu tidak mau menerima pekerjaan yang saya tawarkan? Tanya misionari itu terheran-heran. "Tidak tuan. Saya tahu tuan pasti tidak menginginkan saya. Tuan tahu, kedatangan Kristus yang kedua kali dan Sabat lah yang membuat saya menjadi orang seperti saya ini, dan jika saya tidak diperbolehkan mengkhotbahkan Sabat dan kedatangan Kristus yang kedua kali, saya hanyalah seorang asisten tukang masak." 

Setelah berterima kasih pada tuan rumah atas kebaikannya, dia pergi dengan gembira. Saya angkat topi pada orang muda itu. Saya pikir kamu juga kan? Roh semacam itulah yang kita butuhkan. Berdoalah agar TUHAN membuat kamu kuat menolak pencobaan untuk tidak mengorbankan kepercayaanmu terhadap hal-hal duniawi.

0 comments:

Post a Comment