Wednesday, September 19, 2012

Pemimpin Sekolah SABAT Yang Setia


Ayub 5:17, 18 
"Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula."



Allah mengijinkan penderitaan besar menimpa umat TUHAN di berbagai negara selama Perang Dunia ke-2.

Tetapi kuasa Allah selalu dapat dilihat melalui perlindunganNya kepada umat-umat-Nya dan pimpinan-Nya selalu nyata. 

Negara Korea dijajah Jepang pada tahun 1905, dan walaupun berbagai larangan diberlakukan kepada hamba-hamba Tuhan di sana, sampai pada tahun 1941 sudah ada 4.000 anggota gereja Advent di Korea. Ketika pecah Perang Dunia II, pemerintah Jepang bertekad untuk menghancurkan iman orang-orang Kristen. Gereja-gereja Ad­vent ditutup, para pemimpinnya ditahan, dan anggota gereja dilarang berbakti. 

Seorang pemimpin Sekolah Sabat. Lee Tuk Hoe, dipanggil oleh kepala polisi. Orang-orang yang dipanggil diberi penjelasan tentang keadaan negara. dan mengharuskan mereka untuk menyembah patung Shinto sebagai bukti kesetiaan mereka. 

Mereka semua takut untuk membantah, tetapi Lee berdiri dan meminta untuk tidak melakukan hal itu, sebab pemujaan seperti itu bertentangan dangan hukum Tuhan. Kepala polisi tidak menanggapi pendapat Lee, dan membawa mereka semua ke tempat pemujaan Shinto. 

Semua membungkuk memberi hormat dan membakar dupa di tempat itu, tetapi Lee monolak. Penolakan Lee ini membuat pengawal marah tetapi kepala polisi itu diam saja. Kemudian mereka dibawa kembali ke tempat semula. 

Kepala polisi memberikan penjelasan kepada mereka. Kali ini, ia berbicara tentang kesetiaan dan memuji keberanian Lee, tetapi ia mengatakan bahwa Lee akan mendapat hukuman. 

Kepala polisi membubarkan barisan dan membawa Lee ke suatu ruangan dan memerintahkan Lee untuk berlutut. lnilah cara yang diberlakukan bagi para penjahat untuk menerima hukuman mereka. Jadi Lee bertelut dan berdoa kepada TUHAN dalam hati. Kepala polisi itu pergi meninggalkan Lee di ruangan itu. Lee tetap berlutut. 

Satu setengah jam kemudian kepala polisi itu datang lagi dan berkata, "Saya tidak suka menghukum orang yang setia kepada Penguasa surga, tetapi sebagai petugas saya diharuskan untuk menghukum anda karena telah melawan hukum. Hukumanmu adalah berlutut selama satu setengah jam. Kamu telah menjalaninya, sekarang kamu boleh pergi"

Tidak peduli berapa banyak penderitaan yang Allah ijinkan menimpa kita, tetaplah setia kepada-Nya, dan Allah akan menyembuhkan "luka-lukamu".

0 comments:

Post a Comment