Monday, March 18, 2013
TUHAN bekerja dalam segala perkara
Dr. Lin Ting Tung adalah orang Taiwan pertama yang menjadi
dokter dan menjadi Kristen. Ini terjadi pada akhir abad ke-19. Ia bekerja di
rumah sakit kecil yang dirintis oleh Dr. Maxwell, seorang misionaris Inggris.
Ketika itu tingkat kesehatan masyarakat di Taiwan sangat rendah dan cara
pengobatan masih sangat sederhana.
Pada suatu hari seorang anak datang ke rumah sakit itu dan
meminta obat untuk ibunya yang sedang demam akibat malaria. Anak ini berjalan
lebih dari dua jam dari desanya ke rumah sakit melalui jalan setapak melewati
hutan dan sawah.
Ketika nama ibunya dipanggil, anak ini langsung bangkit dari
bangkunya, meraih botol obat dan bergegas pulang. Sore harinya pukul lima,
ketika kamar obat akan ditutup, seorang perawat tampak bingung dan berbisik,
"Dokter Lin, botol obat untuk pasien malaria masih ada disini. Tetapi ada
satu botol yang hilang. Isinya disinfektan."
Dr.Lin terkejut, diperiksanya botol yang tertinggal, benar
isinya obat malaria. Jadi, anak tadi membawa botol yang salah! Botol-botol di
kamar obat itu memang berbentuk sama dan berwarna sama lagipula, baik obat
malaria maupun disinfektan sama-sama cairan.
"Celaka kita, ibu itu bisa mati. Disinfektan itu obat
keras pembunuh kuman untuk kamar operasi. Kalau sampai diminum, usus bisa terbakar
dan orang itu akan mati," ujar Dr.Lin dengan wajah pucat. Segera mereka
melaporkan peristiwa ini kepada Dr.Maxwell.
Ia juga terkejut. "Sekarang pukul lima, anak itu pergi
dari sini pukul tiga jadi dia sudah hampir tiba. Tidak mungkin kita
mengejarnya. Kita tidak tahu jalan kedesa itu," ujar Dr.Maxwell.
Dr.Maxwell termenung, lalu ia berkata, "Mulai hari ini
semua obat keras tidak boleh diletakkan diatas meja, sekarang panggil semua
karyawan untuk berkumpul. Kita akan berdoa."
Begitulah semua orang yang bekerja di rumah sakit itu
berkumpul dan berdoa. Dr.Maxwell berdoa, "Tuhan, kami telah membuat
kecerobohan. Ampunilah kami. Nyawa seorang ibu sedang terancam. Tolonglah dia,
cegahlah dia agar tidak meminum obat yang salah itu..."
Malam harinya Dr.Lin berdinas malam. Ia harus bertanggung
jawab atas kematian ibu ini. Esok harinya, ketika masih subuh pintu diketuk.
Ternyata itu anak yang kemarin membawa botol yang keliru. Mukanya pucat
ketakutan. Dr.Lin juga takut. Kedua orang itu berdiri saling memandang dengan
gugup.
Kemudian anak itu berkata, "Maaf dokter. Kemarin saya
bawa botol itu sambil berlari, lalu saya jatuh, botol itu pecah dan isinya
tumpah."
Dr.Lin yang masih terpaku karena gugup langsung bertanya,
"Kapan jatuhnya?"
Anak itu menjadi makin ketakutan, "Maaf, dokter. Saya
baru datang sekarang, jatuhnya kemarin sore, menjelang gelap."
Dr.Lin langsung ingat: Menjelang gelap... itu adalah saat
ketika semua karyawan rumah sakit berkumpul mendoakan ibu anak ini! Jiwa ibu
anak ini tertolong, isi botol yang salah itu tidak sampai terminum, karena
botol itu pecah ditengah jalan.
Kita bisa lihat peristiwa ini dari sudut si anak. Ia pulang
membawa botol obat ini sambil berlari. Ia ingin cepat-cepat memberikan obat ini
kepada ibunya. Ia ingin menunjukan baktinya kepada ibunya. Ia ingin ibunya
cepat sembuh. Anak ini tidak mengetahui bahwa botol yang sedang dipegangnya
berisi racun. Ia tidak bisa membaca tulisan dibotol itu. Ia buta huruf. Anak
ini berlari terus. Jalan dari desa ke rumah sakit dikota sangat jauh. Perginya
dua jam, pulangnya dua jam. Ia letih. Lalu, tiba-tiba ia tersandung. Ia jatuh.
Mungkin ia terluka, tetapi yang paling celaka: Botolnya jatuh dan pecah, cairan
isinya tumpah ditanah.
Bayangkan bagaimana perasaan anak itu. Ia kecewa, sedih dan
takut. Bagaimana kalau penyakit ibunya makin parah. Bagaimana kalau dokter itu
marah? Anak ini sangat terpukul oleh kejatuhan ini. Saat itu ia belum tahu
bahwa justru terjatuhnya dia ini menolong nyawa ibunya.
Mungkin orang lain akan tersenyum, ah, itu cuma kebetulan,
namun kita orang percaya akan bersaksi, "Dalam Tuhan tidak ada yang
kebetulan."
Itulah juga kesaksian Rasul Paulus di Roma 8:28:
"...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan
bagi mereka yang mengasihi Dia..."
"SEGALA SESUATU" berarti segala keadaan atau
segala kejadian, baik berhasil maupun kejatuhan. Kejatuhan dapat berbentuk
musibah, penyakit atau kegagalan. Seringkali kita mengira bahwa Allah hanya
hadir dan bekerja dalam keberhasilan. Padahal Allah juga hadir dan bekerja
dalam kejatuhan.
Apa tujuan Allah bekerja dalam kejatuhan?
Paulus menjawab, "...untuk mendatangkan
KEBAIKAN..."
Jadi Tuhan dapat mendatangkan kebaikan melalui sebuah
kejatuhan.
0 comments:
Post a Comment